Mandaunews.com,MUARO JAMBI – Dalam rangkaian kegiatan Swarnabumi kabupaten muaro jambi tahun 2023 yang akan dilaksanakan di Desa Baru Kecamatan Maro Sebo dan Muaro Pijoan Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi yang mengusung Tema Bebiduk Bersama,Sebelum perhelatan acara tersebut dilaksanakan kegiatan peningkatan SDM atau Workshop yang diselenggarakan pada tanggal 10 -11 Juli 2023, bertempat di Desa Danau Lamo Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para penggiat Budaya dari Komunitas gabungan Masyarakat di kecamatan maro sebo dan Muaro Pijoan, yang berjumlah sebanyak 60 orang dan bertujuan untuk meningkatkan SDM dibidang seni dan budaya lokal khususnya di maro sebo dan Muaro Jambi pada umumnya, melalui kegiatan Festival Swarnabumi tahun 2023.
Dalam Workshop atau Lokakarya tersebut terdapat berbagai macam kegiatan selama waktu 2 hari dan diantarannya, dalam rangkaian acara festival, komunitas di Maro Sebo ini bertujuan ingin mengangkat alihwahana objek pemajuan kebudayaan permainan rakyat,yaitu permainan Dam Rajo menjadi sebuah pertunjukan. Dam Rajo adalah permainan rakyat seperti catur yang kemudian akan dihidupkan menjadi sebuah pertunjukan dengan unsur teatrikal, tari, dan musik. Adapun komposisi permainan Dam Rajo yang seperti papan catur akan menjadi dasar dari komposisi pertunjukan. Kelak akan ada dialog, gerak tari yang menggambarkan narasi yang dikonsepkan awal oleh Eko Saputra dari komunitas Sayang Tabuang.
Sebagai Narasumber Muhammad Taufik, SH dan sekaligus penggiat ide khusus Dam Rajo memaparkan Apa itu Dam rajo, Cara Permainan dan Hostory Dam Rajo. Permainan Dam Rajo Adalah Permainan Lokal yang telah ada di Jambi Kecil dan Maro Sebo umum nya,
“permainan ini dahulunya hanya dimainkan oleh Orang Dewasa dan merupakan suatu permainan yg mirip Catur tapi berbeda, karna dari pola permainan tidak ada kata remis, jalan mundur atau melompat dan tidak ada Drow atau Remis.
Ini dapat dikatakan strategi perang melayu dijambi karna titik garis diisi oleh bidak kesatuan kerajaan yg dimungkinkan dimasa kerajaan jambi, diagram ini sebagai strategi perang baik dimasa Kedaton atau pun setelahnya.
Karna penyebutan titik-titik bidak yg dari dahulu dan sampai sekarang seperti struktur suatu system kepemerintahan kerajaan dg adanya Rajo, Istri Rajo, Putri, putra,menteri, penasehat, panglimo, temenggung, hulubalang, senopati dan laskar prajurit. Dan semuanya itu adalah satu kesatuan dari suatu penamaan yg melekat pada permainan tersebut.paparnya
Acara ini dibuka oleh Bapak Firdaus, selaku kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Muaro jambi, dihadiri oleh Perwakilan Dirgen Kemendikbud,Penanggung jawab Tata Kelola Festival, Perwakilan Camat Maro Sebo, Sekdes Danau Lamo, dan seluruh peserta lokakarya dan panitia.
Dalam lokakarya ini juga di isi materi seni budaya Kincing Kuring, Tantuang, lukah gilo, tkud, gambang dan juga diisi oleh mentor Penanggung Jawab Tata Kelola Festival yaitu Ibu Ade Teresia, Rudi Heru Suteja, Masvil Tomi, S. Sn. M.Sn dan Pemateri dari Dirjen Kemendikbud RI, serta Pemateri yg dihadiri oleh Dr. Yusril, S.S., M.Sn, ISI Padang Panjang dan Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn, ISI Padang Panjang.
Permainan dam di jadikan pertunjukan Teartital yg dikemas boleh sutradara Ikhsan Satria Irianto, S. Sn, M. Sn. selaku Dosen Unjan sekaligus penggiat budaya. Permainan Dam Rajo di usung sebagai pertunjukan utama di acara Puncak Swarnabumi.
Agar menjadi pertunjukan yang menarik serta dapat diperkenalkan ke khalayak banyak dan juga diharapkan dapat pengakuan secara resmi oleh pihak terkait sebagai permainan yg berasal dari jambi kecil kecamatan maro sebo kabupaten muaro jambi, dan bagian dari warisan tak benda dari peradaban masa lalu.
Kegiatan hari kedua diisi dengan praktek semua pertunjukan kesenian dan pematapan konsep oleh Sekretaris sekaligus kurator festival bebiduk besamo Ahmad Junaidi, S. Sn, M. Sn. Pertunjukan yang akan ditampilkan didalam rangkaian puncak Festival Swarnabumi baik di Muaro Pijoan Kecamatan Jaluko dan Desa Baru Kecamatan Maro Sebo.
Terakhir senada yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Workshop Bang Maskur mengatakan “Semoga dengan Peningkatan SDM ini semua seni dan budaya Kecamatan Maro Sebo dapat menjadi lebih dikenal dan diketahui oleh orang banyak dengan dukungan pemerintah dan Stachoulder, yang Jujur bermartabat dan berintegritas, Pungkasnya.
